Formades Karanganyar Konsolidasikan Peran Pengurus Ranting dalam Penguatan Pembangunan Desa

Ketua DPC Formades Kabupaten Karanganyar, Purwanto

KARANGANYAR, LINTASDESA.COM — Forum Membangun Desa (Formades) Kabupaten Karanganyar menggelar program pembekalan organisasi bagi Dewan Pengurus Ranting (DPRan) sebagai bagian dari upaya konsolidasi peran masyarakat sipil dalam pembangunan desa.

Kegiatan yang dilaksanakan di Dusun Karan, Desa Gayamdompo, Minggu (14/12/2025), ini diarahkan untuk memperkuat kapasitas organisasi sekaligus mempertegas posisi Formades dalam sistem pembangunan desa yang selama ini masih cenderung bersifat top-down.

Pembekalan tersebut merupakan program kerja DPC Formades Kabupaten Karanganyar tahun 2025 dan diikuti oleh pengurus DPRan dari 17 kecamatan se-Kabupaten Karanganyar. Kehadiran jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Formades, yakni Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Deny Wahyudi, Ketua Bidang Litbang dan Inovasi Yoseph Heriyanto, serta Sekretaris Bidang Litbang dan Inovasi Erizal, menunjukkan upaya penyelarasan arah kebijakan organisasi antara tingkat pusat dan daerah.

Ketua DPC Formades Kabupaten Karanganyar, Purwanto, menegaskan bahwa pembekalan ini tidak dimaksudkan sebatas penguatan struktur formal organisasi. Menurutnya, DPRan memiliki peran strategis sebagai aktor sosial yang berada paling dekat dengan realitas desa, sehingga dituntut mampu membaca persoalan struktural, sosial, dan ekonomi yang dihadapi masyarakat.

“Pengurus ranting tidak boleh berhenti pada fungsi administratif. Mereka harus mampu menjadi subjek penggerak yang memahami kebutuhan riil desa dan menerjemahkannya ke dalam program kerja,” ujar Purwanto.

Baca Juga :  FORMADES Apresiasi Pasar Budaya Arahiwang: Dorong Pemerintah Dukung Inisiatif Warga

Dalam paparannya, Deny Wahyudi menekankan pentingnya tata kelola organisasi yang tertib dan akuntabel sebagai prasyarat bagi gerakan pembangunan desa yang berkelanjutan. Ia mengingatkan bahwa lemahnya pemahaman keorganisasian sering kali membuat gerakan masyarakat desa terfragmentasi dan kehilangan daya tawar dalam proses perencanaan maupun pengambilan kebijakan.

Deny juga menyampaikan bahwa Formades telah mengembangkan Sistem Informasi Formades (SISFOR) sebagai instrumen pendataan keanggotaan berbasis digital. Sistem ini tidak hanya ditujukan untuk kepentingan administratif, tetapi juga sebagai basis data organisasi yang dapat memperkuat legitimasi dan posisi tawar Formades dalam mendorong agenda pembangunan desa.

Sementara itu, Ketua Bidang Litbang dan Inovasi DPP Formades, Yoseph Heriyanto, menyoroti pentingnya kerangka konseptual dalam memahami posisi Formades di tengah dinamika pembangunan desa. Ia menilai bahwa desa masih kerap ditempatkan sebagai objek kebijakan, sementara kapasitas masyarakat desa untuk terlibat secara substantif dalam perencanaan dan pengambilan keputusan belum sepenuhnya diperkuat.

Menurut Yoseph, pengurus DPRan perlu dibekali kemampuan melakukan pendataan dan analisis terhadap persoalan serta potensi desa secara sistematis. Pendekatan berbasis data dan pengetahuan lokal tersebut dinilai krusial agar program yang dirancang tidak bersifat reaktif dan jangka pendek, melainkan strategis serta berkelanjutan.

Baca Juga :  MUSDA 1 Formades Jawa Tengah Memilih Pemimpin Muda Visioner

“Tanpa pemetaan masalah dan potensi desa yang memadai, pembangunan berisiko mengulang pola lama: seragam, elitis, dan tidak berangkat dari kebutuhan warga,” tegas Yoseph.

Pandangan kritis juga disampaikan Yogi, salah satu pengurus DPRan Formades dari Kecamatan Colomadu. Ia menyoroti masih kuatnya ketimpangan pembangunan desa serta banyaknya program yang hanya bersifat proyek, sehingga tidak memberikan dampak yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Menurut Yogi, pembekalan ini menjadi momentum penting untuk mengubah orientasi pembangunan desa agar lebih partisipatif.

“Harapannya, ke depan Formades mampu mendorong keterlibatan masyarakat secara utuh, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program desa, bukan sekadar menjadi penerima kebijakan,” ujarnya.

Melalui pembekalan ini, DPC Formades Kabupaten Karanganyar menegaskan komitmennya untuk mendorong model pembangunan desa yang partisipatif, berbasis pengetahuan lokal, dan berorientasi pada penguatan peran warga sebagai subjek pembangunan. Kegiatan ini diharapkan menjadi fondasi bagi kerja-kerja organisasi yang lebih reflektif, kritis, dan berkelanjutan di tingkat desa.

Reporter: Tim LD
Editor: Redaksi Lintasdesa.com