Disperindagkop Kaltim Tingkatkan Kompetensi Pendamping KDKMP Menuju Indonesia Emas

LINTASDESA.COM, SAMARINDA — Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Provinsi Kalimantan Timur menggelar pelatihan peningkatan kompetensi bagi pendamping Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP). Kegiatan berlangsung 28–31 Oktober 2025 di Pendopo Olah Bebaya, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda.
Pelatihan ini sekaligus menjadi momentum peluncuran program strategis pengembangan koperasi desa sebagai sentra transformasi ekonomi bertema “SDM dan Talenta Unggul Menuju Indonesia Emas 2045.”
Kegiatan dibuka Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Kaltim, Ir. Ujang Rachmad, M.Si., mewakili Gubernur Kaltim. Turut hadir pimpinan OPD, pejabat Kementerian Koperasi dan UKM RI, kepala dinas koperasi kabupaten/kota se-Kaltim, akademisi, serta mitra strategis dari BUMN.
Dalam sambutan tertulisnya, Gubernur Kaltim menyampaikan bahwa hingga kini telah terbentuk 1.037 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di wilayah Kaltim. Untuk memperkuat peran koperasi tersebut, dibutuhkan pendamping yang kompeten dan berintegritas. Ia juga menekankan pentingnya peran Business Advisor (BA) dan Project Management Officer (PMO) dalam mendukung pengelolaan koperasi di tingkat desa agar lebih profesional dan berkelanjutan.

Ketua panitia pelaksana, Heni Purwaningsih, S.Si., M.Si., menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan KDKMP serta Peraturan Gubernur Kaltim Nomor 37 Tahun 2025 tentang penyelenggaraan KDKMP. Program ini juga merupakan bagian dari dekonsentrasi APBN DPPKUKM Tahun 2025.
Pelatihan diikuti 278 peserta yang terdiri dari Business Advisor, Project Management Officer, pendamping desa se-Kalimantan Timur, dosen perguruan tinggi di Samarinda, serta perwakilan perbankan.
Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi dari narasumber Kementerian Koperasi dan UKM RI, akademisi, dan fasilitator koperasi. Materi meliputi analisis kebutuhan awal koperasi menggunakan teknik Rapid Rural Appraisal (RRA), penerapan teknik pendampingan bisnis holistik mencakup kelembagaan, bisnis, pasar, dan digitalisasi, serta penyusunan laporan yang transparan dan akuntabel.
Melalui kegiatan ini, Disperindagkop Kaltim berharap para pendamping KDKMP dapat memperkuat tata kelola koperasi desa dan menjadi motor penggerak transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas 2045. (FORMADES Kaltim*)
