Ketua OKK-DPP FORMADES, Ajak Masyarakat Sukseskan Rembuk Kebudayaan & Silaturahmi Nasional!

Malang, Lintasdesa.com – Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Dewan Pimpinan Pusat Forum Membangun Desa (DPP FORMADES) Denny Wahyudi, secara resmi mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menghadiri dan menyukseskan acara Rembuk Kebudayaan dan Silaturahmi Nasional FORMADES. Acara akbar ini akan diselenggarakan pada 23-24 Agustus 2025 di Lapangan Warung Awi, Desa Bongas, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Menurutnya, acara ini adalah langkah strategis dalam mewujudkan desa yang berkelanjutan, berbudaya, dan berdaya saing, Malang 06/08/2025.
Lebih dari Sekadar Pembangunan Fisik: Merajut Kebersamaan, Membangun Desa Berbudaya
Denny W. menekankan bahwa Rembuk Kebudayaan dan Silaturahmi Nasional FORMADES bukan sekadar pertemuan seremonial. Acara ini dirancang sebagai platform multi-dimensi yang melampaui paradigma pembangunan fisik desa semata. Lebih dari itu, acara ini bertujuan untuk memperkuat fondasi budaya dan kearifan lokal sebagai kekuatan internal yang mendorong kemajuan berkelanjutan.
Berlandaskan filosofi bahwa pembangunan desa yang sejati berakar pada kekuatan masyarakatnya sendiri, Rembuk Kebudayaan akan:
- Menjembatani Ide dan Gagasan: Menciptakan ruang dialog inklusif bagi pengurus DPC, anggota FORMADES, dan masyarakat umum untuk berbagi pengalaman, tantangan, dan inovasi pembangunan desa.
- Menganalisis Isu Strategis dari Akar Rumput: Menggali permasalahan dan potensi desa secara langsung, mulai dari infrastruktur hingga kebudayaan, untuk merumuskan solusi yang relevan dan aplikatif.
- Memperkuat Silaturahmi Nasional: Membangun jejaring dan solidaritas antar elemen masyarakat desa dari seluruh Indonesia, mendorong kolaborasi lintas daerah, dan pertukaran pengetahuan yang berharga.
Sinergi Budaya dan Kearifan Lokal: Kekayaan Budaya, Desa Berdaya

Denny W. menjelaskan bahwa keunikan acara ini terletak pada sinerginya dengan pelestarian budaya lokal, melalui kolaborasi dengan Yayasan Padepokan Meong Sempur dan Asosiasi Pesilat Nusantara (APN). Rangkaian acara akan menampilkan:
- Pagelaran Budaya: Pementasan seni dan tradisi lokal yang kaya, menjadi sarana edukasi dan inspirasi bagi peserta dari berbagai daerah.
- Eksplorasi Kearifan Lokal: Pengenalan praktik-praktik tradisional yang relevan dengan pembangunan desa, seperti pertanian ramah lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam berbasis komunitas.
- Kejuaraan Pencak Silat Tradisi APN CUP II: Ajang kompetisi yang juga menjadi sarana pelestarian Pencak Silat, warisan budaya takbenda UNESCO. Kejuaraan ini akan memperkuat nilai-nilai luhur seperti disiplin dan sportivitas, nilai-nilai yang relevan dengan semangat pembangunan desa. FORMADES memandang Pencak Silat sebagai sistem nilai dan kearifan lokal yang dapat diterapkan dalam pembangunan desa yang berkelanjutan.
FORMADES dan Penguatan Jati Diri Bangsa: Budaya sebagai Fondasi Kemajuan
Denny W. menegaskan bahwa FORMADES meyakini budaya dan tradisi adalah fondasi pembangunan yang berkelanjutan. Rembuk Kebudayaan mengusung tema “Budaya Tradisi Jati Diri Bangsa” karena:
- Pembangunan Berakar pada Identitas: Desa yang maju harus tetap mempertahankan identitas budayanya.
- Ketahanan Sosial dan Ekonomi: Kearifan lokal seringkali menawarkan solusi adaptif terhadap tantangan lingkungan dan sosial.
- Daya Tarik Unik: Kekayaan budaya dapat menjadi daya tarik pariwisata dan pengembangan UMKM yang berkelanjutan.
Harapan dan Dampak: Menuju Desa yang Berbudaya dan Berdaya Saing

Denny W. berharap Rembuk Kebudayaan dan Silaturahmi Nasional FORMADES dapat menghasilkan gagasan konkret untuk pembangunan desa berbasis budaya, memperkuat jejaring antar desa, meningkatkan kesadaran akan pelestarian budaya, dan menginspirasi pemerintah dalam memperhatikan potensi budaya dalam pembangunan desa.
“Mari kita bersama-sama merajut kebersamaan dan membangun desa yang berbudaya dan berdaya saing! Kehadiran dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat akan menjadi kunci suksesnya acara ini,” pungkas Denny Wahyudi.