Bendera One Piece, Fenomena Kekhawatiran Penguasa atas Kegelisahan Rakyat

Oleh : Junaidi Farhan

Serial One Piece karya Eiichiro Oda adalah salah satu manga dan anime paling populer di dunia. Cerita ini mengikuti petualangan Monkey D. Luffy dan kru bajak lautnya, Straw Hat Pirates, dalam mencari harta karun legendaris bernama “One Piece” dan menjadi Raja Bajak Laut”

LINTASDESA | Opini – Entah inspirasi atau aspirasi, di media sosial ramai pengibaran Jolly Roger atau bendera berwarna hitam dengan gambar tengkorak bertopi jerami yang ada dalam cerita One Piece. Dalam cerita itu, Jolly Roger merupakan simbol perlawanan terhadap penguasa, kebebasan, persatuan, dan solidaritas bajak laut. Pengguna media sosial kemudian mengaitkan pengibaran bendera ini sebagai bentuk perlawanan terhadap kinerja pemerintahan.

Fenomena tersebut tampaknya bukan sekadar keisengan didunia Maya tetapi telah menjadi perhatian serius beberapa tokoh elit bangsa yang menolak pengibaran bendera one piece tersebut.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Budi Gunawan, menegaskan bahwa bendera Merah Putih adalah simbol negara yang wajib dihormati dan tindakan menggantinya dengan bendera fiksi dianggap sebagai provokasi yang merendahkan martabat bendera perjuangan.

Budi mengatakan pengibaran bendera One Piece menjelang peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus mengandung unsur tindak pidana. Tindakan itu, kata dia, mencederai kehormatan bendera merah putih.

Sementara Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sufmi Dasco Ahmad mengimbau masyarakat bersatu di tengah adanya upaya memecah belah lewat pemasangan bendera One Piece. Dia mendeteksi ada upaya memecah belah persatuan dan kesatuan.

Penguasa mungkin merasa gelisah dengan fenomena rakyat mengibarkan bendera One Piece jelang peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia karena beberapa alasan:

  1. Simbol Perlawanan: Bendera One Piece dapat dianggap sebagai simbol perlawanan atau protes terhadap pemerintah atau sistem yang ada.
  2. Kritik Sosial: Pengibaran bendera One Piece mungkin dianggap sebagai kritik sosial terhadap kondisi sosial, ekonomi, atau politik di Indonesia.
  3. Pergeseran Fokus: Penguasa mungkin khawatir bahwa fokus masyarakat akan bergeser dari peringatan kemerdekaan Indonesia ke isu-isu lain yang dianggap tidak relevan.
  4. Potensi Konflik: Penguasa mungkin khawatir bahwa pengibaran bendera One Piece dapat memicu konflik atau ketegangan sosial, terutama jika ada kelompok yang tidak setuju dengan simbol tersebut.

Namun, perlu diingat bahwa pengibaran bendera One Piece juga dapat dianggap sebagai bentuk ekspresi kreatif dan aspirasi masyarakat, serta tidak selalu memiliki makna politik atau perlawanan.

Fenomena bendera “One Piece” dapat menjadi simbol harapan dan aspirasi masyarakat untuk mencapai keadilan sosial dan perdamaian.

Di tengah-tengah tantangan dan kegelisahan yang dihadapi oleh rakyat Indonesia, bendera ini dapat menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dan kesetaraan bagi seluruh rakyat.

Dalam konteks Indonesia yang telah merdeka selama 80 tahun, masih adanya kesenjangan dan ketidakadilan sosial dapat menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, upaya untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia perlu terus dilakukan melalui berbagai cara, seperti:

  1. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan.
  2. Mendorong kebijakan yang adil dan inklusif untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi.
  3. Meningkatkan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi yang setara bagi seluruh rakyat.
  4. Membangun budaya toleransi dan saling menghormati antar masyarakat.

Dengan demikian, pengibaran bendera “One Piece” dapat menjadi bentuk ekspresi masyarakat untuk mencapai keadilan sosial, perdamaian, dan kesatuan di tengah-tengah tantangan dan kegelisahan yang dihadapi oleh rakyat.

Tetapi Pengibaran bendera One Piece dan bendera Merah Putih memiliki makna dan arti yang berbeda. Bendera Merah Putih adalah simbol kebangsaan Indonesia yang memiliki makna dan arti yang sangat penting dalam sejarah dan identitas bangsa Indonesia.

Penting untuk memahami dan menghormati makna dan arti yang terkandung dalam setiap simbol, termasuk bendera kebangsaan dan simbol fiksi. (by*)