Tiga Orang Tewas saat Pesta Rakyat Pernikahan Anak Gubernur Jabar KDM

LINTASDESA | Garut – Pesta pernikahan Putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, menelan korban jiwa. Saat ini dilaporkan tiga orang meninggal.

Dua orang di antaranya merupakan warga sipil dan satu orang anggota kepolisian. Korban sipil saat ini berada di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet, sedangkan untuk anggota polisi berada di Rumah Sakit Guntur milik TNI Angkatan Darat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun tiga korban jiwa itu yakni Vania Aprilia, 8 tahun, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota; Dewi Jubaedah, 61 Tahun; dan Bripka Cecep Saeful Bahri, 39 tahun.

Tiga orang meninggal dunia setelah berdesak-desakan dalam acara pesta rakyat pernikahan Mulyadi Putra anak dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina di Lapangan Otto Iskandar Dinata, Garut, Jumat 18 Juli 2025.

Korban tewas diduga karena terinjak-injak saat pintu masuk gedung pendopo dibuka. Warga berdesakan masuk pendopo karena ingin menghadiri pesta rakyat dan makan gratis di acara pernikahan tersebut.

Baca Juga :  Pasi Intel Kodim 0819 Pasuruan Sidak ke Koramil Jajaran

Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dipersunting Maula Akbar Mulyadi Putra. Akad nikah kedua mempelai dilaksanakan pada Rabu, 16 Juli 2025, sekitar pukul 13.00 WIB, di Gedung Pendopo Kabupaten Garut.

Pernikahan kedua politisi itu cukup menarik perhatian publik di Jawa Barat. Alasannya karena Maula merupakan putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi -biasa disapa KDM alias Bapak Aing. Pria kelahiran 4 November tahun 1999 itu juga merupakan Anggota DPRD Jawa Barat dari fraksi Gerindra periode 2024-2029.

Sedangkan Putri Karlina merupakan anak sulung dari Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto dan Lina Iskandar. Ibu tiga anak kelahiran 14 Maret 1993 ini, memulai karier politiknya pada pilkada 2024.

Rangkaian prosesi pernikahan sudah dilangsungkan sejak Senin, 14 Juli 2025 yang dimulai dengan siraman. Kemudian Selasa kemarin digelar prosesi seserahan di Leuwi Asri, Bayongbong.

Dikonfirmasi oleh awak media, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan menyampaikan , seorang petugas polisi turut meninggal dunia dalam peristiwa itu. Ia adalah personel Bhabinkamtibmas bernama Bripka Cecep Saeful Bahri, yang bertugas di salah satu polsek di wilayah hukum Polres Garut.

Baca Juga :  Menguji Integritas Desa di Balik Rp. 680 Triliun Dana Desa

Menurutnya, Cecep meninggal dunia setelah berusaha membantu warga yang berdesakan masuk ke tempat acara di Pendopo Garut, hingga pingsan.

“iya benar tiga orang meninggal dunia,” ucap Hendra saat dikonfirmasi.

Hendra mengatakan, anggota kepolisian yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Polsek Polres Garut meninggal dunia bernama Cecep. Menurutnya almarhum membantu dan mengatur serta mengangkat orang yang berdesak-desakan ingin masuk ke pendopo.

“Setelah acara berjalan lancar, baik, tidak ada kerumunan, yang bersangkutan kemudian istirahat duduk, di saat yang bersangkutan istirahat pingsan kemudian meninggal dunia,” kata dia.

Dia mengatakan, korban langsung dievakuasi dibawa ambulans ke Rumah Sakit Guntur, Kabupaten Garut. Selain itu, terdapat dua orang warga yang meninggal dunia akibat kejadian tersebut. (**)