Tokoh Masyarakat Wonokerto Geruduk Kandang Ternak Babi, Manejemen Hentikan Aktivitas Pembangunan

Tokoh masyarakat Wonokerto, datangi lokasi pembuatan kandang ternak babi, dan mendesak pihak management hentikan kegiatan. (sisipan: Kepala Tiyuh Beniansyah

LINTASDESA, Tubaba | Tokoh Masyarakat Tiyuh Wonokerto, Suku 04, RT 10 dan 11, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung terpaksa mendatangi area pembuatan kandang ternak Babi, mendesak agar perusahaan atau pihak manajemen menghentikan semua kegiatan pembuatan kandang babi tersebut. Minggu, (13/7)

Desakan pemberhentian pembuatan kandang ternak Babi tersebut sesuai dengan arahan dan perintah yang di sampaikan Kepalo Tiyuh (Kades) Wonokerto Beniansyah, melalui Ketua Lingkungan Suku 4, Yakin, pada hasil rapat musyawarah beberapa waktu lalu.

“Hari ini kedatangan kami ke area pembangunan kandang untuk menindaklanjuti instruksi Kepalo Tiyuh untuk menghentikan pembangunan kandang ternak Babi ini,” kata salah satu tokoh yang ikut menanda tangani hasil musyawarah warga.

Dia juga menyebutkan bahwa pembangunan kandang ternak Babi selama ini menuai keresahan bagi masyarakat sekitar pembuatan kandang.

“Kami juga merasa selama ini pihak pemilik perusahaan tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap warga lingkungan sekitar. Sebab sampai saat ini tidak ada respons bagi kami sehingga kami sepakat untuk menghentikan pembangunan dan meminta pemerintah daerah dapat mencabut izin pembangunannya,” ujarnya tegas.

Sementara, DR, tokoh agama setempat juga menegaskan terkait pembangunan kandang Ternak Babi tersebut harus dihentikan, untuk menghindari konflik yang lebih besar.

“Saya minta dengan tegas hari ini pembagunan kandang ini di hentikan,” tegasnya.

Menurutnya, selama ini pihak pemilik kandang pembagunan ternak babi tidak memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan.

“Penolakan kami ini tentunya ada dasar sebab selama ini tidak ada baik dari Pemerintah Tiyuh maupun pihak perusahaan yang memberikan respons terhadap kami, apa lagi melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar, terkait adanya rencana pembangunan,” ungkapnya.

Menanggapi tuntutan warga pihak menajemen sepakat untuk melakukan pemberhentian aktivitas pembangunan kandang ternak babi.

“Saya di sini hanya pelaksana, tentunya kami juga pihak menajemen akan melakukan koordinasi dengan pihak lainya, sementara untuk pembangunan ini kami hentikan, sebelum ada tindak lanjut dari kedua belah pihak,” pungkasnya.

Tempat terpisah Ketua LPM Tubaba juga menegaskan agar Pemerintah Daerah dapat turun untuk menyelesaikan persoalan masalah pembuatan kandang ternak babi didekat lingkungan umat muslim, jangan menunggu ada konflik yang lebih besar yang dapat mengganggu kerukunan warga.

“Pemerintah jangan lelet merespon masalah tersebut, jangan nunggu konflik yang lebih besar lagi, jangan sampai ada korban karena pro kontra antar warga, sehingga akan mengganggu kenyamanan dan kerukunan toleransi beragama,”. tulisnya melalu pesan wharsApp (**)