BRIN Kembangkan Mesin Pembuat Gula Dari Sorgum

LINTASDESA, INOVASI | Garai atau sorgum adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri. Di Indonesia tanaman ini banyak tumbuh di Kepulauan Nusa Tenggara, sehingga memiliki beberapa nama lokal, di antaranya jagung rote, wata belolong, dan watar hamu.
Sebagai bahan pangan, garai berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Garai merupakan makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika sub-Sahara.
Sebagai upaya mendukung pemanfaatan sumber sorgum, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan mesin pengolahan terintegrasi dan teknologi proses pembuatan gula dari tanaman sorgum. Inovasi ini bertujuan mendukung pemanfaatan sorgum sebagai bahan pangan alternatif dan sumber bioenergi.
Peneliti Ahli Madya dari Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) BRIN, Sandi Darniadi, menjelaskan bahwa teknologi ini telah dikembangkan sejak tahun 2023. Dua alat utama yang dirancang adalah mesin roller press dan vacuum evaporator.
Pada tahun 2024, BRIN melanjutkan pengembangan dengan menghadirkan open pan cooker dan oven dehydrator. Teknologi ini kini dimanfaatkan untuk produksi gula sorgum di Sekemala Integrated Farm (SEIN Farm), Kecamatan Ujungberung, Bandung, Jawa Barat.
“Purwarupa dari riset kami selama dua tahun lebih adalah alat open pan cooker, vacuum evaporator, dan roller press,” ujar Sandi dalam panen perdana batang sorgum manis di Bandung. Ia juga menyebutkan alat penepung dan pengayak sebagai bagian dari peralatan pengolahan gula semut sorgum.
Melansir pada laman BRIN, proses pembuatan gula sorgum diawali dengan ekstraksi atau penggilingan batang menggunakan mesin roller press. Mesin ini memiliki kapasitas pengolahan sekitar 250 kilogram batang sorgum per jam.
Hasil penggilingan menghasilkan nira sorgum, yaitu cairan manis dari batang tanaman yang menjadi bahan baku gula. Nira tersebut kemudian disimpan di tangki untuk proses pengendapan kotoran atau impurities.
Langkah berikutnya adalah pemanasan menggunakan vacuum evaporator, alat yang bekerja pada suhu rendah dalam kondisi vakum. Proses ini menghasilkan sirup gula dari nira sorgum.
Sandi juga menjelaskan penggunaan open pan cooker untuk mengolah nira menjadi gula semut. Alat ini mampu mengolah sekitar 30 kilogram nira dalam satu proses.
Sementara untuk produksi sirup, vacuum evaporator bekerja selama kurang lebih empat jam dengan kapasitas 30 liter. Seluruh proses pembuatan gula membutuhkan waktu lima hingga enam jam per batch.
Jika sudah terbentuk kristal atau bongkahan gula semut, proses dilanjutkan dengan pengeringan. BRIN menggunakan oven dehydrator, alat hasil riset tahun sebelumnya, untuk tahap ini. (*sumber: BRIN)