Banjir dan Longsor Melanda Sumatra, Korban Tewas Capai 303 Orang
LINTASDESA.COM — Bencana banjir besar dan longsor yang melanda sejumlah provinsi di Pulau Sumatra sepanjang pekan ini menimbulkan dampak luas. Berdasarkan laporan resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 303 orang akibat terpaan cuaca ekstrem dan fenomena siklon yang memicu banjir bandang di berbagai wilayah.
Hujan lebat yang berlangsung berhari-hari disertai badai siklonik menyebabkan sungai-sungai di Sumatra meluap, merendam permukiman, dan memicu longsor di kawasan pegunungan. Tiga provinsi—Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat—menjadi wilayah dengan dampak terparah. Sejumlah daerah dilaporkan terisolasi setelah akses jalan dan jembatan terputus akibat longsor dan pusaran banjir.
Data sementara menunjukkan lebih dari 70.000 warga terpaksa mengungsi, sementara ratusan lainnya masih dalam pencarian. BNPB menyebutkan bahwa proses evakuasi terkendala kondisi medan, jaringan komunikasi yang terputus, serta keterbatasan peralatan berat untuk membuka jalur yang tertutup material longsor.
Sementara itu, sejumlah laporan dari lapangan menunjukkan banjir bandang juga menghantam kawasan hulu sungai serta wilayah pemukiman di bantaran sungai. Kerusakan infrastruktur meliputi jembatan, fasilitas umum, dan ribuan rumah warga. Pemerintah pusat menyatakan masih memantau situasi sebelum menetapkan status bencana berskala nasional.
BMKG menyebut fenomena cuaca ekstrem ini dipicu oleh pergerakan sistem siklon tropis yang meningkatkan curah hujan di wilayah barat Indonesia. Sejumlah ahli lingkungan juga menyoroti kerentanan ekologis di beberapa daerah akibat kerusakan tutupan hutan yang memperparah dampak banjir dan longsor.
Upaya pencarian korban dan distribusi bantuan logistik masih terus dilakukan oleh tim gabungan TNI, Polri, Basarnas, dan relawan dari berbagai organisasi kemanusiaan.
Reporter: Tim LD
Editor: Redaksi Lintasdesa.com
