Petani Sidowarno Gelar Gropyokan Hadapi Serangan Tikus

Petani Desa Sidowarno, Klaten, bergotong royong melakukan gropyokan untuk membasmi hama tikus yang menyerang lahan pertanian mereka, Sabtu (11/10/2025). Tradisi ini menjadi upaya kolektif warga dalam menjaga hasil panen dari ancaman gagal panen.

LINTASDESA.COM, KLATEN – Petani di Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, menggelar aksi gropyokan atau perburuan tikus massal untuk mengatasi ancaman gagal panen akibat serangan hama tikus yang meluas. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (11/10/2025) dengan melibatkan seluruh warga desa secara gotong royong.

Kepala Desa Sidowarno, Jaka Sumarna, menyampaikan bahwa sekitar 11 hektare dari total 40 hektare lahan pertanian warga terdampak serangan tikus. Kondisi ini membuat sebagian petani harus menanam ulang bahkan hingga dua kali.

“Petani tidak menyerah. Gropyokan masih menjadi cara tradisional yang ampuh untuk mengurangi jumlah tikus,” ujar Jaka Sumarna.

Pemerintah desa memberikan dukungan dengan menetapkan insentif sebesar Rp1.500 bagi setiap ekor tikus yang berhasil ditangkap. Dalam satu kali gropyokan, warga dapat menangkap antara 200 hingga 300 ekor tikus. Namun, populasi tikus yang cepat berkembang menjadi tantangan tersendiri bagi para petani.

Selain gropyokan, petani juga memanfaatkan jaring dan berbagai cara lainnya untuk menekan populasi tikus. Pemerintah desa berharap upaya ini dapat menyelamatkan sisa lahan pertanian dan memungkinkan petani kembali menanam dengan tenang.

Baca Juga :  KAI Daop 7 Madiun Catat Jumlah Pengguna Jasa KA Sebanyak 486.392 Penumpang dengan Tingkat Ketepatan Waktu 100% di Bulan Mei 2025.

“Kami berharap usaha ini berhasil dan para petani bisa segera menanam kembali dengan aman,” kata Jaka.

Dengan semangat gotong royong, para petani Sidowarno bertekad melindungi lahan pertanian mereka dari ancaman hama demi keberhasilan panen mendatang. (BN)