Sambutan Ketua Umum Forum Membangun Desa (FORMADES) Dalam Rangka Hari Tani Nasional Ke-65 Tahun 2025

Sambutan Ketua Umum Forum Membangun Desa (FORMADES) Dalam Rangka Hari Tani Nasional Ke-65 Tahun 2025

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu.
Yang saya hormati Bapak/Ibu, hadirin sekalian,
Terutama para petani, nelayan, masyarakat adat, serta seluruh elemen rakyat desa yang hadir di sini,
Hari ini kita kembali memperingati Hari Tani Nasional, sebuah momentum bersejarah yang lahir dari Undang-Undang Pokok Agraria 1960. Enam puluh lima tahun lalu, bangsa ini berjanji menghadirkan reforma agraria, keadilan tanah, dan kedaulatan pangan. Namun kenyataannya, sampai hari ini janji itu belum sepenuhnya ditepati.
Saudara-saudara,
Petani kita masih bergelut dengan krisis tanah. Mayoritas petani adalah petani gurem yang hanya memiliki lahan sempit, bahkan banyak yang tidak memiliki tanah sama sekali. Nelayan tradisional pun semakin kehilangan ruang hidup akibat reklamasi, industrialisasi, dan pencemaran laut. Sementara masyarakat adat terus berhadapan dengan perampasan tanah dan kriminalisasi ketika mempertahankan wilayah adatnya.
Kondisi ini menunjukkan bahwa krisis pangan, krisis lingkungan, dan krisis kedaulatan rakyat desa masih nyata. Harga hasil panen sering anjlok, pupuk sulit diakses, biaya produksi meningkat, dan perlindungan sosial bagi petani hampir tidak ada.
Hadirin yang saya hormati,
Pemerintah, baik pusat maupun daerah, tidak bisa lagi menutup mata. Kebijakan pembangunan harus berpihak kepada rakyat desa, bukan semata pada kepentingan korporasi. Pemerintah daerah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk:
- Mendata tanah terlantar dan mendistribusikannya bagi petani penggarap,
- Melindungi produksi pertanian dan perikanan dengan menjamin sarana produksi yang terjangkau,
- Memastikan harga panen dan tangkapan ikan layak,
- Mengakui tanah adat dan menghentikan kriminalisasi rakyat,
- Serta memperkuat organisasi tani, nelayan, dan masyarakat adat sebagai media transformasi pengetahuan dan kekuatan kolektif rakyat.
Saudara-saudara sekalian,
FORMADES percaya bahwa kedaulatan petani, nelayan, dan masyarakat adat adalah kunci kedaulatan bangsa. Tanpa kedaulatan desa, mustahil kita bicara kedaulatan nasional. Maka, momentum Hari Tani Nasional ini bukan sekadar peringatan, tetapi seruan untuk terus melanjutkan perjuangan.
Khusus kepada seluruh pengurus dan anggota FORMADES di berbagai tingkatan, saya berpesan: tetaplah fokus membersamai rakyat, turun ke lapangan, mendengarkan suara petani, nelayan, dan masyarakat adat. Tugas kita bukan hanya menyampaikan kritik, tetapi juga mencari tahu apa kesulitan mereka, membangun organisasi yang kokoh, dan merumuskan solusi bersama rakyat. Dengan begitu, FORMADES benar-benar hadir sebagai rumah perjuangan yang memberi harapan, bukan sekadar simbol.
Akhirnya, melalui forum ini saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berani bersuara, berdiri tegak, dan bersama-sama menagih janji reforma agraria sejati. Karena hanya dengan itu, petani bisa sejahtera, nelayan bisa merdeka, masyarakat adat bisa berdaulat, dan bangsa ini bisa berdiri dengan tegap.
Hidup petani! Hidup nelayan! Hidup masyarakat adat!
Hidup rakyat desa, hidup bangsa Indonesia!
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, Septermber 2025
Junaidi Farhan
Ketua Umum Forum Membangun Desa (FORMADES)