H Zaini Kupas Peran Iskop dan Sejarah Ikatan Santri Kokop

LINTASDESA | Bangkalan — Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Ikatan Santri Kokop (ISKOP) menggelar silaturahmi sekaligus pemaparan sejarah Iskop. Acara Organisasi dari Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan itu, berlangsung Hidmat, di Jln.KH.Abd Mu’ti, Dsn. Glapa, Desa Dupok, Kec. Kokop, Rabu (10/9/2025).
Ketua panitia Mubassir menyampaikan
Pembukaan Ustadz Ali Yansur, Sambutan Ustadz farhorrosi., S.Pd. dan dari Perwakilan ikaba Ustadz Syarifuddin S. Pd Pembina Iskop sendiri.
Sedangkan pada acara inti dimotori Ustadz As’ad membaca Surah Yasin, adapun Asroful Anam dibaca oleh Ustadz Khoiri & Ustadz Ali Yansur.
“Maulid dibaca oleh Grup Hadroh Banjari Nurus Salam, lalu ditutup dengan Doa Oleh Ustadz Hasan.,S.Pd. Terlahir kami menggelar rapat Evaluasi sekaligus Konsolidasi bersama Ustadz Abd Pohman pemandu rapat,” Ujarnya.

H Zaini selaku pemateri memaparkan Ikatan Santri Kokop (ISKOP) merupakan wadah kreatifitas santri aktif di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pemekasan. Dimana para anggota nya melatih kedewasaan berfikir, ide dan gagasan, berkarya, serta pengimplementasian dari hasil pembelajaran selama di lembaga pendidikan.
“Santri yang tergabung dalam organisasi ISKOP tersebut diisi pelajar santri, mahasiswa Santri atau yang biasa disebut Mahasantri,” terang Ustadz Zaini Bendahara Ikatan Santri Alumni Bata-Bata (IKABA) tersebut.
Berdasarkan Sejarah H.Zaini menguraikan ISKOP tidak terbatas pada suatu pondok pesantren seperti Iskop Muba, Akan tetapi,
meskipun skop kecamatan, bisa berafilasi dengan organisasi lain seperti “Ikatan Santri Kalimantan Barat” (ISKAB). Sehingga bisa memliki keneksi lebih luas.
“ISKOP muba lahir pada th 2000 silam sudah seperempat abad, dan perjalanannya sudah melahirkan generasi emas. Mulai dari kiayi besar, DPR, Kades, Pengusaha, ahli Tehnik, wartawan, pengacara, Guru ASN dan aktifitfis lainnya” jelasnya.
“Insyaallah, Iskop juga sesuai perkembangan induknya, akan melahirkan tenaga medis, dokter, bidan/perawat dan juga TNI atau POLISI,” Papar pengusaha Pertokoan Red Mart itu.

Baginya sebagai santri dan alumni PP.Muba itu, bergabung di iskop ini meerupakan kesempatan Emas, maka jadikan Iskop sebagai miniatur kehidupan untuk mengekspresikan segala bakat, keterampilan sebelum menerpa kehidupan di luar pondok.
“Oleh karena itu, harus dilatih semasa berada di organisasi agar menajdi santri militan dan siap disegala medan. Apalagi perkembangan kedepan tehnologi sudah terasa mengontrol manusia, maka kita harus bisa mengatur tehnologi, bukan sebaliknya,” tegasnya H Zaini disela-sela memberikan motivasi hidup kepada junior nya.
Sebelum menutup H Zaini berharap kepada junior-junior Iskop agar jadi pelopor, bukan pengekor dalam mengawal tatanan kehidupan ke depan. Sebab, bila ingat dauh guruNya (alm) R.KH Moh. Tohir Zain Abd MH, kelak ada 2 pertanyaan diakhirat.
“Pertama, apa yang telah kamu kerjakan di dunia?. Kedua, apa yang belum kamu kerjakan/lakukan di dunia? kedua pertanyaan ini, tidak semua orang bisa menjawabnya” Pesan Nya. (AK)