Ketimpangan Ekonomi: Ketua OKK-DPP FORMADES Soroti Kemiskinan di Tengah Kekayaan Indonesia

Malang JAWA TIMUR, Lintasdesa.com – Ketua OKK-DPP FORMADES, Denny Wahyudi, baru-baru ini menyampaikan atas tingginya angka kemiskinan di Indonesia, meskipun negara ini dikenal kaya akan sumber daya alam. Pernyataan ini menjadi sorotan tajam bagi pemerintah dan semua pihak terkait, Kamis 28/08/2025.

“Kita hidup di negara yang sangat kaya, tapi ironisnya, masih banyak saudara-saudara kita yang hidup dalam kemiskinan. Ini adalah masalah serius yang harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah,” ujar Denny Wahyudi dalam sebuah pernyataan pers di Malang, kemarin.

Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Indonesia masih berada di kisaran 9,54% atau sekitar 25,67 juta jiwa pada Maret 2025. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, jumlah masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan masih sangat signifikan.

Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan

Denny Wahyudi menjelaskan bahwa ada beberapa faktor utama yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia, antara lain:

1. Ketimpangan Ekonomi : Distribusi kekayaan yang tidak merata menyebabkan sebagian masyarakat kecil menikmati kekayaan yang besar, sementara sebagian besar lainnya berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar.
2. Akses Terbatas ke Pendidikan dan Kesehatan: Pendidikan dan kesehatan adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup. Namun banyak masyarakat miskin yang kesulitan mengakses layanan ini karena biaya yang mahal dan fasilitas yang kurang memadai.
3. Lapangan Kerja yang Terbatas: Kurangnya lapangan kerja yang layak, terutama di daerah pedesaan, memaksa banyak orang untuk bekerja di sektor informal dengan upah yang rendah.
4. Korupsi: Korupsi yang merajalela menghambat pembangunan dan menyebabkan dana yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat justru diselewengkan.

Denny Wahyudi berharap pemerintah dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah kemiskinan ini. Beberapa solusi yang diusulkan antara lain:

  • Peningkatan Investasi di Sektor Pendidikan dan Kesehatan: Pemerintah harus meningkatkan anggaran untuk pendidikan dan kesehatan, serta memastikan bahwa layanan ini dapat diakses oleh seluruh masyarakat, terutama yang berada di daerah terpencil.
  • Penciptaan Lapangan Kerja: Pemerintah harus mendorong investasi di sektor-sektor yang dapat menciptakan lapangan kerja yang layak, seperti industri pengolahan, pertanian, dan pariwisata.
  • Pemberantasan Korupsi: Pemerintah harus bertindak tegas dalam memberantas korupsi dan memastikan bahwa dana publik digunakan untuk kepentingan rakyat.
  • Program Pemberdayaan Masyarakat: Pemerintah harus mengembangkan program-program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, seperti pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, dan pendampingan.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan bantuan sosial. Kita harus memberikan masyarakat kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka sendiri melalui pendidikan, pelatihan, dan akses ke lapangan kerja,” tegas Denny Wahyudi.

Pernyataan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi pemerintah dan semua pihak terkait untuk lebih serius dalam menangani masalah kemiskinan di Indonesia. Dengan kerja keras dan komitmen yang kuat, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara yang lebih adil dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.

(LS)