Ikhtiar Mandiri Kelompok Tani Margo Mulyo Bangun Ketahanan Pangan Keluarga

Ikhtiar Mandiri Kelompok Tani Margo Mulyo Bangun Ketahanan Pangan Keluarga
Dusun Dlangin Kidul, Lemahbang, Jumapolo — Di tengah tantangan berat yang menghimpit dunia pertanian, Kelompok Tani Margo Mulyo di Dusun Dlangin Kidul menunjukkan jalan alternatif yang inspiratif: membangun kebun percontohan ketahanan pangan keluarga secara swadaya, nyaris tanpa sokongan dari pemerintah.
Program ini berangkat dari keprihatinan mendalam. Pertanian di wilayah ini semakin dianggap tidak menguntungkan. Ketidakpastian harga hasil panen, tingginya biaya produksi, serta minimnya akses terhadap sarana pendukung membuat banyak keluarga memilih meninggalkan kampung dan merantau ke kota. Lahan-lahan pekarangan dibiarkan terbengkalai, kehilangan fungsi dan makna.
Namun Margo Mulyo tak tinggal diam. Dengan semangat gotong royong dan komitmen yang tak goyah, kelompok ini mulai menghidupkan kembali pekarangan warga. Kebun percontohan ini menjadi titik awal — ditanami sayuran, tanaman obat, beternak ayam kampung, dan membangun kolam lele sederhana — sebagai model ketahanan pangan skala keluarga.
Meski belum pernah menerima bantuan signifikan dari pemerintah, semangat anggota kelompok tetap menyala. Bagi mereka, inisiatif ini bukan semata soal pangan, tetapi soal martabat dan kedaulatan warga desa atas tanahnya sendiri.
“Dari pekarangan yang sederhana, kita bisa menanam harapan. Ini bukan sekadar proyek pertanian, tapi upaya menghidupkan kembali budaya bertanam yang hampir hilang dari keseharian kita,” ujar salah satu tokoh kelompok.
Lebih dari itu, kelompok berharap apa yang mereka lakukan bisa menjadi pemantik — agar warga desa, terutama generasi muda, kembali melihat pekarangan bukan sebagai ruang mati, tetapi sebagai sumber kehidupan. Bahwa dari tanah sekecil apapun, pangan bisa tumbuh, dan masa depan bisa disemai.
Langkah kecil Margo Mulyo adalah seruan yang jernih: kemandirian bisa tumbuh dari bawah, ketika ada niat, komitmen, dan keberanian untuk memulai. Dari pekarangan, untuk keluarga, dan demi desa yang berdaulat atas pangannya sendiri.
Dari dusun Dlangin kidul – jumapolo – Kabupaten Karanganyar Reporter lintasdesa.com melaporkan