Suara dari Selatan Bandung Barat, Kolaborasi Dua AGUS, GEMA PS – FORMADES, Silaturohmi di Sekretariat Bersama Yayasan Meong Sempur

Cipongkor, Lintasdesa com – Dalam suasana penuh keakraban dan semangat kolaboratif, Pengurus Gema PS Kabupaten Bandung Barat yang dipimpin oleh Ketua Agus Arianto, S.Ag., didampingi sekretaris serta jajaran pengurus kecamatan dari Gununghalu, Rongga, dan Cipongkor, melakukan kunjungan silaturahmi ke Sekretariat Bersama Yayasan Meong Sempur pada Rabu (17/7).

Kunjungan ini disambut hangat oleh Ketua Yayasan Meong Sempur, Agus Dadang Hermawan, SE., yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Forum Membangun Desa (FORMADES).

Pertemuan tersebut diwarnai dengan diskusi ringan namun bermakna, terutama menyangkut isu-isu strategis sektor pertanian dan pembangunan wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat.

Salah satu sorotan utama dalam pembicaraan adalah keberadaan lebih dari 20 Kelompok Tani Hutan (KTH) yang berada di bawah binaan Gema PS. Meski telah memiliki izin garap lahan dari Perhutani dan terdaftar secara resmi, kelompok-kelompok tani ini belum mendapatkan pembinaan ataupun bantuan konkret dari pemerintah.

“Petani di kawasan hutan sering kali terjebak dalam lingkaran biaya operasional yang tinggi dan ketergantungan pada tengkulak menjelang panen. Ini harus menjadi perhatian bersama,” ujar Agus Arianto.

Menanggapi hal tersebut, Agus Dadang Hermawan menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan solusi berkelanjutan. Ia menyebutkan bahwa upaya mencapai swasembada pangan harus diawali dari penguatan para petani—baik petani hutan, sawah, maupun ladang.

Selain isu pertanian, Agus Arianto juga menyinggung ketimpangan pembangunan di wilayah selatan Bandung Barat. Ia menyoroti masih banyaknya sekolah yang belum memenuhi standar kelayakan, minimnya sarana-prasarana, kondisi tenaga pendidik yang belum sejahtera, serta persoalan kesehatan yang belum tertangani dengan baik.

“Pemerintah perlu memberikan perhatian serius terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat di wilayah selatan ini,” tegasnya.

Menjelang akhir pertemuan, diskusi merambah pada isu pemekaran wilayah Kabupaten Bandung Barat. Agus Arianto menyatakan dukungannya terhadap pemekaran, selama tujuannya untuk mempercepat kemajuan masyarakat selatan.

“Kalau memang pemekaran bisa membuka akses pembangunan yang lebih merata, kami tentu mendukung. Tapi ini harus dikawal dengan cermat dan tidak meninggalkan prinsip keadilan,” ujarnya.

Agus Dadang Hermawan menambahkan bahwa gagasan pemekaran harus dibaca sebagai peringatan atas ketimpangan yang terus dibiarkan. Menurutnya, tim pemekaran saat ini terus membangun konsolidasi lintas lembaga, serta melibatkan tokoh masyarakat, agama, pemuda, perempuan, aktivis, hingga media.

Silaturahmi antara dua figur ‘Agus’ ini diharapkan menjadi awal dari sinergi baru, menyatukan kekuatan masyarakat akar rumput dengan gerakan sosial dan jejaring kelembagaan yang lebih luas. Sebuah langkah kecil, namun berarti, dalam menjawab tantangan nyata di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat.

Kabiro KBB – Lintasdesa.com