Candi Borobudur adalah salah satu Situs Warisan Dunia

Sejarah Nusantara.
Oleh : Redaksi Lintasdesa.com
Borobudur, yang dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah, sering diklaim sebagai bangunan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dengan alasan bahwa Sriwijaya pernah menyerang Jawa.
Mari kita sudahi halusinasi yang menyesatkan ini, yang hanya bersandar pada opini tanpa bukti nyata.
Apakah Sriwijaya Pernah Menguasai Bumi Mataram?
Tidak ada satu pun sumber prasasti yang menyebutkan bahwa Kerajaan Mataram Kuno pernah dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya. Mataram Kuno sendiri terkenal sebagai peradaban Jawa yang kaya budaya menulis lewat prasasti.
Bahkan, jumlah prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno tercatat sebagai yang terbanyak di Indonesia. Mereka tidak pernah mencatat adanya penguasaan pemerintahan asing dalam kerajaan mereka. Tidak ada pula catatan tentang goncangan suksesi kepemimpinan akibat intervensi asing.
Bagaimana dengan Pengaruh Agama Buddha di Jawa? Bukankah Itu Pengaruh Sriwijaya?Agama Buddha sudah ada di Jawa jauh sebelum Kerajaan Sriwijaya berdiri pada tahun 671 Masehi.
Catatan Fa-Hsien, seorang Bhikkhu asal Tiongkok yang pernah mengunjungi Jawa pada tahun 412 Masehi, menyebutkan bahwa di Jawa sudah berkembang kepercayaan Hindu dan Buddha yang hidup berdampingan.
Bukankah Mataram Kuno Awalnya Kerajaan Hindu?
Kenapa Membangun Candi Buddha?
Memang, raja pertama Mataram Kuno, Sanjaya menganut agama Hindu Siwa. Namun, raja kedua Mataram Kuno, Rakai Panangkaran memeluk agama Buddha Mahayana.
Hal ini terjadi karena ritual agama Hindu dianggap terlalu berat untuk dijalankan. Sejak saat itu, Kerajaan Mataram Kuno aktif membangun candi bercorak Buddha.
Jadi, Apakah Borobudur Benar Dibangun oleh Sriwijaya?
Jangankan membangun, nama “Sriwijaya” sendiri tidak pernah disebut satu kalimat pun dalam prasasti di Jawa yang berkaitan dengan pembangunan Borobudur.

Lalu Apa Bukti Bahwa Mataram Kuno Membangun Borobudur?
Terdapat tiga prasasti penting di Jawa yang berhubungan dengan pembangunan Borobudur:
1. Prasasti Kalasan (773): Menyebutkan bahwa Raja Mataram Kuno memberikan izin pembangunan candi Buddha.
2. Prasasti Kayumwungan (824): Mencatat pembangunan candi-candi Buddha di Jawa di antaranya Vajranala, Venuvana, Jinalaya.
3. Prasasti Tri Tepusan (842): Menyebutkan penyerahan tanah yang digunakan sebagai tempat pemeliharaan dan pembangunan bangunan suci “Kamulan i Bhumisambhara” (Borobudur).
Apakah Sriwijaya Memiliki Kontribusi dalam Membangun Borobudur?
Tidak ada sama sekali.
Tak perlu berlebihan mengklaim candi di Jawa. Bahkan di Sumatra khususnya Palembang sendiri, sama sekali tidak ada prasasti yang menyebutkan bahwa “Sriwijaya dengan raja bernama A, B, C memerintahkan pembangunan candi Borobudur”. Klaim Borobudur dibangun oleh Sriwijaya sendiri kabur dan lebih banyak mengandalkan opini dan asumsi tanpa bukti nyata.
Sebaliknya, di Jawa, Anda akan dengan mudah menemukan informasi candi-candi yang dibangun oleh kerajaan apa, pada tahun berapa, dan era raja siapa.